Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian

 

Perubahan iklim adalah perubahan kondisi iklim yang ditandai dengan berubahnya karakteristik cuaca yang dapat diidentifikasi secara statistik, baik melalui rata-rata atau variabilitas pola cuaca, dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama hingga puluhan tahun atau lebih yang terjadi dalam skala spasial dan temporal.

Perubahan iklim dapat disebabkan oleh faktor alam dan antropogenik. Faktor alam seperti aktivitas vulkanik dan fluktuasi aktivitas matahari dapat mempengaruhi iklim. Namun pada kondisi saat ini, penyebab utama perubahan iklim adalah aktivitas antropogenik yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan gas lainnya menyebabkan efek rumah kaca yang berpengaruh terhadao meningkatkan suhu global. 

Kegiatan manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam menghasilkan karbondioksida. Di sisi lain, penggundulan hutan mengurangi kemampuan alam untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Kegiatan pertanian juga berkontribusi signifikan terhadap emisi CH4 dan N2O pada atmosfer.

Perubahan iklim mempengaruhi berbagai sektor kehidupan. Peningkatan suhu rata-rata global mempengaruhi kenaikan muka air laut, degradasi ekosistem, perubahan kondisi cuaca dan juga berpengaruh pada sektor esensial seperti pertanian.  

Climate Change mempengaruhi perubahan kondisi cuaca, seperti intensitas curah hujan. Kekeringan yang ekstrim yang terjadi di beberapa negara menyebabkan lahan pertanian mengering dan produksi pertanian menurun. Di sisi lain, terdapat beberapa negara yang justru mengalami banjir dan curah hujan tinggi yang menyebabkan lahan pertanian tergenang air. Kondisi tersebut mempengaruhi produktivitas dan kualitas hasil pertanian yang pada akhirnya mempengaruhi ketersediaan dan harga pangan.

Selain itu, perubahan iklim juga mempengaruhi kualitas tanah. Meningkatnya suhu global dapat menyebabkan tanah mengering dan gersang. Tanah kering sulit menyerap air dan unsur hara sehingga menurunkan produksi tanaman. Sebaliknya, curah hujan yang tinggi dapat merusak struktur tanah dan mempersulit proses bercocok tanam, meningkatkan risiko erosi dan tanah longsor, serta menurunkan kualitas tanah. 

Perubahan iklim juga mempengaruhi kondisi lingkungan dan kesehatan tanaman. Peningkatan suhu dan perubahan cuacaudapat memicu perkembangan serangga dan hama tanaman, serta memicu berkembangnya jamur dan penyakit yang mematikan tanaman. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas tanaman dan kualitas produk pertanian. 

Contoh Dampak Perubahan Iklim Pada Sektor Pertanian

Salah satu contoh nyata dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian terjadi di Afrika Sub-Sahara (Sub-Saharan Africa). Di wilayah tersebut, kekeringan dan hujan yang tidak dapat diprediksi telah menyebabkan krisis pangan yang serius. Sekitar 70 persen penduduk wilayah ini bergantung pada pertanian untuk penghidupan mereka. Namun, perubahan iklim menyebabkan gagal panen dan krisis pangan yang parah. Krisis pangan berdampak pada isu-isu yang lebih luas, seperti meningkatnya kemiskinan dan migrasi massal. 

Upaya Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Pada Sektor Pertanian

Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim pada sektor pertanian meliputi beberapa hal. Salah satunya adalah pengembangan teknologi pertanian yang ramah lingkungan. Teknologi pertanian yang ramah lingkungan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian. Selain itu, teknologi pertanian seperti irigasi yang efisien dan penggunaan pupuk yang tepat juga dapat membantu mengatasi perubahan iklim dari sektor pertanian.

Program pengembangan tanaman tahan cuaca juga dapat membantu mengatasi kerusakan tanaman akibat gangguan cuaca. Tanaman tahan cuaca dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang ekstrem seperti kekeringan dan banjir. Pemerintah dan organisasi internasional juga dapat memberikan pelatihan dan pendidikan bagi petani mengenai teknik pertanian yang efektif dan ramah lingkungan. Pendidikan dan pelatihan ini dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka.

Selain itu, program pemberdayaan masyarakat juga dapat menjadi salah satu opsi mitigasi. Program ini dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat untuk mengembangkan usaha pertanian mereka. Dukungan ini dapat berupa bantuan modal, pelatihan, dan akses ke pasar yang lebih luas. Dengan memperkuat ekonomi masyarakat dan meningkatkan kemandirian mereka dalam sektor pertanian, dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim pada sektor pertanian.

Secara keseluruhan, perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan pada sektor pertanian. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut meliputi pengembangan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, program pengembangan tanaman tahan cuaca, program pemberdayaan masyarakat, diharapkan dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim pada sektor pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan global | Palemahan.

Image: Freepik

Sumber:

  • Food and Agriculture Organization of the United Nations. (2016). Climate change and food security: risks and responses. Rome: FAO.
  • Intergovernmental Panel on Climate Change. (2014). Climate change 2014: impacts, adaptation, and vulnerability. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Lobell, D. B., Burke, M. B., Tebaldi, C., Mastrandrea, M. D., Falcon, W. P., & Naylor, R. L. (2008). Prioritizing climate change adaptation needs for food security in 2030. Science, 319(5863), 607

0 Comments