Deepwater Horizon : Kecelakaan Terburuk Dalam Sejarah Industri Minyak

Deepwater Horizon
Deepwater Horizon adalah anjungan minyak lepas pantai yang mendapat perhatian publik karena tragedi yang terjadi pada tahun 2010. Kecelakaan ini menyebabkan tumpahan minyak terbesar dalam sejarah Amerika Serikat dan menjadi salah satu bencana lingkungan terburuk yang pernah terjadi. Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh industri minyak di seluruh dunia.

Deepwater Horizon adalah rig minyak yang dimiliki oleh perusahaan Inggris, BP (British Petroleum). Rig ini terletak di Teluk Meksiko dan beroperasi di lepas pantai Louisiana. Rig ini dirancang untuk melakukan pengeboran sumur minyak hingga kedalaman lebih dari 35.000 kaki. Pada tanggal 20 April 2010, Deepwater Horizon mengalami ledakan yang mengakibatkan terjadinya kebocoran minyak dan kebakaran yang sangat besar.

Penyebab Tragedi Deepwater Horizon

Penyebab ledakan di Deepwater Horizon adalah akumulasi dari berbagai faktor, termasuk kegagalan peralatan, pelanggaran prosedur keselamatan, dan kurangnya pemahaman tentang potensi bahaya. Saat kejadian, rig  sedang melakukan pengeboran di kedalaman 1.500 meter di lepas pantai Louisiana, AS. Pada saat uji pengukuran tekanan sumur minyak, terjadi ledakan yang menyebabkan kebakaran dan menenggelamkan rig ke dasar laut.

Ledakan terjadi ketika tim teknisi sedang menutup sumur minyak dengan menggunakan teknik yang disebut sebagai "bottom kill". Teknik ini bertujuan untuk menutup sumur minyak yang bocor dengan menyalurkan lumpur berat ke dalam sumur. Namun, saat proses tersebut sedang berlangsung, tekanan dari sumur minyak yang bocor meningkat secara tiba-tiba dan tidak terkontrol, yang kemudian mengakibatkan ledakan dan kebakaran.

Hasil investigasi menunjukkan beberapa faktor yang berkontribusi pada ledakan tersebut adalah kegagalan blowout preventer, perangkat keselamatan yang dirancang untuk mencegah tumpahan minyak dari sumur jika terjadi kegagalan peralatan. Blowout preventer tersebut tidak berfungsi dengan baik, dan tidak dapat menghentikan tumpahan minyak. Selain itu, beberapa laporan mengindikasikan bahwa BP tidak mengikuti protokol keselamatan yang tepat, seperti melakukan tes pengukuran tekanan yang memadai sebelum memulai operasi pengeboran. Hal ini mengakibatkan para pekerja tidak siap menghadapi bahaya yang muncul.

Tragedi ini menelan korban jiwa, termasuk 11 orang pekerja. Selain itu, kebocoran minyak juga mengakibatkan dampak yang besar terhadap lingkungan.

Deep Water Horizon
Source: The Weather Channel

Dampak Lingkungan

Tragedi ini menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan. Tumpahan minyak mengakibatkan kerusakan yang luas pada lingkungan laut dan pantai di Teluk Meksiko. Minyak mentah mengancam kehidupan makhluk laut, termasuk ikan, burung laut, dan mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus. Tumpahan minyak juga dapat mempengaruhi ekosistem laut secara keseluruhan, termasuk mengurangi produktivitas plankton dan ganggang, yang merupakan makanan bagi hewan laut. Pemerintah AS mengevaluasi bahwa sekitar 4,9 juta barel minyak telah tumpah ke laut selama 87 hari setelah kebocoran terjadi.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Selain kerusakan lingkungan, Tragedi Deepwater Horizon juga berdampak pada masyarakat dan perekonomian di sekitar Teluk Meksiko. Ribuan nelayan, pedagang, dan pekerja di industri pariwisata mengalami kerugian yang signifikan akibat penutupan lahan penangkapan ikan dan pantai selama beberapa bulan. Dampak ekonomi dari tumpahan minyak juga dirasakan oleh perusahaan dan bisnis yang beroperasi di wilayah tersebut, termasuk perusahaan perikanan, perusahaan pariwisata, dan sektor industri minyak dan gas. Dampak jangka panjang dari tragedi ini juga bisa dirasakan oleh masyarakat dan bisnis di seluruh AS, karena harga minyak dan gas alam dipengaruhi oleh pasokan yang terganggu.

Langkah-langkah Penanganan

Tragedi Deepwater Horizon memicu respons cepat dari pemerintah AS dan perusahaan minyak dan gas. Langkah-langkah penanganan yang diambil termasuk upaya untuk mengevakuasi para pekerja dan menghentikan tumpahan minyak, serta memulai operasi pembersihan dan rehabilitasi lingkungan. Upaya untuk mengevakuasi pekerja dilakukan dengan mengirimkan kapal penyelamat ke lokasi kejadian. Namun, proses ini tidak selalu lancar, karena cuaca buruk dan akses yang sulit ke lokasi kejadian.

Upaya untuk menghentikan tumpahan minyak melibatkan penggunaan topi penahan minyak dan operasi penutupan sumur. Namun, operasi ini juga tidak selalu berhasil, karena sumur yang rusak sangat sulit diatasi. Pada akhirnya, tumpahan minyak dapat dihentikan setelah 87 hari.

Setelah tumpahan minyak terhenti, pembersihan lingkungan dan rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan ekosistem laut yang terkena dampak. Operasi pembersihan termasuk pemulihan minyak mentah dan pemulihan pantai, serta pemulihan ekosistem laut yang terkena dampak. Namun, dampak jangka panjang dari tragedi ini masih belum sepenuhnya diketahui.

Tragedi Deepwater Horizon mengungkap masalah dalam industri minyak, seperti perlunya peningkatan keselamatan dan perlindungan lingkungan. Banyak perusahaan minyak kemudian melakukan evaluasi dan reformasi untuk meningkatkan prosedur keselamatan dan meminimalkan dampak lingkungan. Selain itu, banyak negara juga membuat peraturan yang lebih ketat untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang serupa di masa depan | Palemahan.

Image: C&EN

Sumber:

  • Beland, L. P., & Oloomi, S. (2019). Environmental disaster, pollution, and infant health: Evidence from the Deepwater Horizon oil spill. Journal of Environmental Economics and Management, 98, 102265.
  • Joye, S. B. (2015). Deepwater Horizon, 5 years on. Science349(6248), 592-593.
  • National Commission on the BP Deepwater Horizon Oil Spill and Offshore Drilling. (2011). Deep water: The Gulf oil disaster and the future of offshore drilling. Washington, DC: US Government Printing Office.
  • Whitehead, A., Dubansky, B., Bodinier, C., Garcia, T. I., Miles, S., Pilley, C., ... & Galvez, F. (2012). Genomic and physiological footprint of the Deepwater Horizon oil spill on resident marsh fishes. Proceedings of the National Academy of Sciences, 109(50), 20298-20302.

0 Comments