Mengapa Hewan Laut Memakan Plastik?

Hewan Laut Memakan Plastik

Palemahan- Kasus kematian hewan laut dengan sampah plastic di dalam perutnya sering terjadi di berbagai negara. Pada November 2018, ditemukan bangkai Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di kawasan Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat enam kilogram sampah plastik di dalam hewan laut tersebut. Kasus lain bahkan menunjukkan adanya bangkai Paus dengan sampah plastik mencapai 100kg di Skotlandia. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Plastik terlihat dan berbau seperti makanan

   Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa hewan-hewan laut memakan plastik karena bentuknya seperti makanan. Plastik yang mengambang di laut mencerupai organisme laut seperti ubur-ubur yang merupakan salah satu makanan Penyu. Plastik berukuran mikro dan terkena matahari akan terlihat seperti plankton dan menyebabkan ikan memakan nya. Selain karena menyerupai makanan, terbatasnya penglelihatan hewan laut juga dapat menjadi salah satu faktor. Mamalia seperti paus yang hidup pada kedalaman 500 meter memanfaatkan ekolokasi untuk navigasi dalam mencari makanan seperti cumi-cumi. Hal ini memungkinkan paus salah mengira plastik sebagai makanan mereka. Selain karena terlihat seperti makanan, sampah laut juga dapat berbau seperti makanan. Contohnya adalah kasus yang sering ditemui pada burung laut. Krill (crustacea kecil) merupakan makanan dari burung laut. Krill umumnya ditemukan pada ganggang yang merupakan sumber makanan krill. Ganggang yang terurai umumnya akan mengeluarkan bau seperti belerang. Burung laut umumnya menjadikan bau tersebut sebagai navigasi mereka untuk mencari makan. Di lain sisi, sampah plastik merupakan media yang baik untuk pertumbuhan ganggang. Plastik dengan ganggang yang memiliki aroma belerang ini kemudian dimakan oleh burung laut. Tidak hanya hewan laut berukuran besar, organisme laut berukuran kecil juga dapat mengonsumsi plastik berukuran kecil (microplastic). Plastik juga kerap ditemui pada ikan, kerangm lobster, bahkan plankton. Organisme seperti zooplankton memiliki mekanisme sederhana untuk mencari makan, tubuh mereka dirancang untuk memakan partikel dengan ukuran tertentu. Sehingga zooplankton akan secara tidak sadar memakan microplastic yang memiliki ukuran partikel yang mirip dengan makanan nya.

Meningkatnya Jumlah Sampah Plastik

   Selain karena terlihat dan berbau seperti makanan, faktor jumlah sampah plastik dapat meningkatkan potensi plastik termakan oleh hewan laut. Produksi plastik meningkat sangat drastis yang saat ini mencapai 448 juta ton. Sebagai pembanding, pada tahun 1950 produksi plastik hanya sebesar 2,3 juta ton. Jumlah ini diprediksi dapat meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2050. Tingginya produksi dan konsumsi plastik meningkatkan potensi plastik-plastik tersebut terbuang ke laut dan termakan oleh hewan. Diperkirakan terdapat sebanyak 12,7 ton sampah plastik terbuang ke laut setiap tahun nya.

Dampak Sampah Plastik

   Sampah plastik dapat menyumbat saluran pencernaan hewan, dan menyebabkan kematian. Selain saluran pencernaan, pada beberapa kasus sampah dapat mengganggu alat gerak pada hewan, contoh yang sering ditemui adalah kasus sirip hewan yang tersangkut sampah plastik. Hal ini menunjukkan bahwa dampak buruk dari sampah plastik pada hewan tidak semata-mata jika termakan oleh hewan, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan pada alat gerak hewan. Dampak lain dari sampah plastik adalah akumulasi mikroplastik pada tubuh hewan. Hal ini akan sangat berdampak bagi organisme tingkat tinggi dan konsumen puncak yang akan menerima akumulasi microplastic. Tidak hanya bagi hewan laut, manusia juga dapat terdampak oleh peristiwa ini jika mengonsumsi hewan laut yang telah tercemar microplastic. Mikroplastik dalam tubuh dapat dapat memberikan efek racun, mengganggu system imun, system saraf, system reproduksi, gangguan hormon, hingga kanker.

Image: Canva

Sumber:

BBC Earth. (2018, 4 Juni). Mengapa hewan laut tidak bisa berhenti makan plastik? Diakses pada 21 Februari 2023, dari https://www.bbc.com/indonesia/vert-earth-44278338

Vethaak, A. D., & Legler, J. (2021). Microplastics and human health. Science, 371(6530), 672-674.

Nationalgeographic. (2019, 5 Desember). Why do ocean animals eat plastic? Diakses pada 21 Februari 2023, dari https://www.nationalgeographic.com/animals/article/whales-eating-plastic-pollution

0 Comments